Kecamatan Pulo Aceh adalah salah satu dari 23 Kecamatan yang ada di kabupaten Aceh Besar dan merupakan satu satunya kecamatan kepulauan di Kabupaten Aceh Besar, Pulo Aceh juga termasuk dalam Wilayah Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang. Kondisi topografi desa-desa di Pulo Aceh umumnya terletak di tepian pantai (desa nelayan), di sekitar perbukitan (desa petani/perkebunan) dan di area dataran (kawasan perdagangan dan jasa).

IMG_20170703_181327.jpgMercusuar Wiliam Torren,


Sebagai daerah kepulauan, Kec. Pulo Aceh khususnya Pulo Breuh masih menyimpan berbagai tempat objek wisata alam yang belum tergarap seperti objek wisata pantai dengan pasir putihnya dan wisata bahari dengan aneka ikan hias dan terumbu karang yang merupakan potensi yang sangat besar dan berpeluang untuk dikembangkan. Kondisi pantai dan laut meskipun mengalami kerusakan tetapi memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai area wisata pantai juga menjadikan mata pencaharian masyarakat setempat.

IMG_20170702_143955.jpgTransportasi Utama Warga Pulo Aceh


Wilayah Perbukitan masih terpelihara alami baik vegetasi maupun kontur tanahnya. Pertambakan, umumnya hancur karena tanggul-tanggul penahan rusak atau hilang dan area tambak tertimbun lumpur tsunami tetapi tetap menjadi mata pencaharian utama bagi warga desa di beberapa lokasi.

IMG_20170704_123611.jpgXpresi di puncak mercusuar wiliam torren


Disamping itu juga ada objek wisata yang bernilai sejarah, seperti Kuburan Raja Kandang dan Mercusuar yang dibangun oleh Pemerintah Belanda Tahun 1817 di Desa Meulingge, ujung paling Barat Indonesia.

Beragam kesibukan masyarakat sekarang dengan lingkungan kota yang sesak, oleh dari kepadatan penduduk, hingga  polusi dada, membuat kita(masyarakat) harus berpikir ulang dalam menentukan destinasi untuk menyempatkan waktu untuk menikmati ruang rehat sehat.

Maka dari itu, Penulis mengharapkan agar informasi yang di sampaikan bisa menambah wawasan bagi pembaca terhadap potensi wisata yang ada di Aceh lebih luas, Terima Kasih!!…

 

Sumber : Benggala Aceh